14 January 2010

MEMBANGUN RUMAH WALET

Membangun rumah burung walet (RW) sebenarnya tidak harus membutuhkan biaya sangat besar. Bahkan apabila di lantai atas rumah tidak terpakai bisa saja dirubah menjadi RW.
RW juga tidak harus besar ataupun tinggi, walaupun bangunan besar dan tinggi tentunya mempunyai banyak kelebihan diantaranya lebih terlihat dan tidak panas didalamnya.
Saya bahkan pernah melihat RW yang hanya 1 lantai berukuran 8x6m dengan atap seng tetapi dihuni oleh ratusan walet.
Yang terpenting dalam membangun RW adalah bagaimana menciptakan suasana yang mirip dengan micro habitat walet dialam liar seperti di dalam gua.
Tetapi adalah hal yang tidak mudah untuk selalu menjaga micro habitat didalam ruangan RW (nesting room) agar selalu sesuai dengan apa yang ada di alam liar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun RW:

1. SUHU:
Secara umum walet menyukai suhu diantara 25-29c. Walaupun dari pengalaman, suhu didalam RW tidak terlalu berpengaruh asalkan tidak lebih dari 32c.
Hal ini karena walet selalu akan meninggalkan sarangnya pada pagi hari sekitar jam 5.15 dan baru akan kembali pada sore hari jam 6+ sehingga biasanya suhu ruangan sudah akan sedikit turun.
Dan walet umumnya berkembang biak pada musim hujan sehingga suhu ruangan juga akan lebih rendah pada saat tersebut.
Sangat tidak disarankan menggunakan bak air di dak atas RW untuk menurunkan suhu karena selain akan menambah beban kontruksi juga akan menjadi sarang nyamuk.
Cara yang lebih tepat untuk menurunkan suhu ruangan dapat dengan menambahkan atap diatas dak, baik berbentuk kanopi, taman atau asbes.

2. KELEMBAPAN:
Umumnya kelembapan dihabitat alami walet di gua adalah sekitar 85-95%. Kelembapan tersebut dapat mudah tercapai pada musim hujan tetapi yang menjadi masalah adalah ketika musim kemarau dan jarang hujan sehingga terkadang kelembapan dapat turun hingga dibawah 70%.
Cara mengatasinya dapat dengan memasang humidifier yang dapat dibeli ditoko penyedia perlengkapan RW atau memasang pipa yang dilubangi sepanjang dinding RW yang akan membasahi dinding RW, boleh didalam nesting room maupun diluar. Tetapi apabila kelembapan di RW anda ternyata sering berada diantara 65-75% sebenarnya tidak perlu kuatir karena walet adalah burung yang bisa beradaptasi sehingga banyak RW yang kelembapan dinesting room dibawah 75% tetapi dihuni oleh banyak walet dengan produksi sarang yang tidak sedikit.

3. CAHAYA:
Karena walet dialam liar adalah penghuni gua, sehingga banyak yang beropini bahwa nesting room harus benar-benar gelap. Padahal ternyata walet tidak menyukai ruangan yang terlalu gelap tetapi remang-remang karena walaupun mempunyai kemampuan echolocation mereka akan lebih merasa aman apabila dapat mengawasi keadaan sekitarnya.

4. AKSES ANTAR LANTAI / RUANGAN:
Semakin mudah akses antar lantai dan ruangan akan memudahkan walet mengakses keseluruh ruangan sehingga walet-walet muda yang baru belajar terbang akan terpancing untuk masuk kedalam RW.

5. LUBANG MASUK / ENTRANCE HOLE:
Lubang masuk RW umumnya terbagi 2 yaitu lubang utama dan pendukung. Lubang utama umumnya berukuran lebih besar dan menghadap ke arah yang lebih potensial untuk memancing walet, sedangkan lubang pendukung berukuran lebih kecil dan dapat dibuat lebih dari 1 untuk memudahkan walet masuk ke RW, dan disarankan lubang pendukung tidak lebih dari 2. Bentuk lubang masuk dapat beragam, ada yang segiempat, persegi panjang bahkan bulat tergantung disain bangunannya dan penempatan lubang masuk bisa didinding ataupun di dak atas (open roof).

No comments:

Post a Comment